China Menolak Memberi Visa Anggota DPR Inggris ke Hong Kong

Pengibaran bendera China
Rombongan anggota DPR asal Inggris yang tengah menyelidiki hubungan antara Inggris dengan Hong Kong, tidak diberi visa oleh Pemerintah China. Anggota DPR itu merupakan Komite Urusan Bidang Luar Negeri yang sehari-hari memeriksa pekerjaan Kementerian Luar Negeri Inggris. 

Stasiun berita Channel News Asia, Senin 1 Desember 2014 melansir rombongan anggota DPR itu dipimpin Richard Ottaway. Tercatat ada 11 anggota komite yang berencana engunjungi Hong Kong sebelum akhir tahun ini sebagai bagian dari penyelidikan itu. 

Mereka tengah menyelidiki hubungan antara Inggris dengan kota administratif China itu selama 30 tahun di bawah kekuasaan Negeri Ratu Elizabeth tersebut hingga akhirnya diserahkan pada tahun 1997 ke Negeri Tirai Bambu. 

"Pemerintah China selama satu pekan dan bulan terakhir memang diketahui menolak penyelidikan itu," ungkap komite dalam sebuah pernyataan. 

Penolakan pemberian visa dilakukan usai terjadi aksi demonstrasi oleh para pelajar pro demokrasi selama dua bulan terakhir di Hong Kong. Mereka menuntut hak untuk memilih secara langsung pemimpin Hong Kong dalam pemilu tahun 2017 mendatang tanpa ada intervensi dari Beijing. 

Penolakan itu membuat geram Ottaway. Menurut dia, sikap Pemerintah China jelas menghalangi kerja mereka. 

"Saya telah diinformasikan oleh Kedutaan Besar China, jika kami tetap bersikeras untuk berangkat ke Hong Kong, maka kami tidak akan diberikan akses masuk. Kami adalah sebuah komite dari anggota parlemen terpilih dari sebuah negara demokratis yang berharap bisa memeriksa pekerjaan diplomatik Inggris di Hong Kong," papar Ottaway. 

Pemerintah China, lanjut Ottaway, telah bertindak secara terang-terangan menolak akses bagi mereka sehingga membuat pekerjaan terhalang.

Aksi serupa sudah lebih dulu dirasakan Richard Graham, Ketua organisasi All-Party Parliamentary China Group. Organisasi itu dibentuk tahun 1997 silam, agar anggota parlemen Inggris bisa memperbarui informasi mereka mengenai China. AAPPCG juga menjadi platform untuk membahas semua isu yang penting dalam menjalin hubungan diplomatik kedua negara. 

Padahal, dulu Grahama merupakan diplomat di Beijing dan Makau di tahun 1980an. Visanya dibatalkan oleh Pemerintah China di menit-menit terakhir. 

Menurut harian Inggris, The Guardian, Graham diminta oleh Kedubes China di London untuk menjelaskan pemikirannya mengenai kebijakan China di Hong Kong setelah sesi perdebatan di parlemen pada bulan November. 

Informasi itu juga disampaikan setelah pada Kamis pekan lalu, Pangeran William diketahui akan berkunjung ke China pada Maret 2015 atas nama Pemerintah Inggris. Kunjungan tersebut dipandang oleh media cetak Inggris sebagai upaya untuk meningkatkan hubungan diplomatik kedua negara.
Comments
0 Comments

No comments: