Berhadapan dengan pemblokiran dari media sosial populer seperti Facebook dan Twiiter, para pendukung kelompok militan ISIS berinisiatif meluncurkan media sosial mereka sendiri. Namanya "caliphate book."
Tapi situs 5elafabook.com itu langsung bermasalah pada Senin, 9 Maret 2015, sehari setelah diluncurkan pada Minggu, 8 Maret 2015. Memperlihatkan tantangan besar bagi kelompok radikal itu, untuk menyebarkan pesan mereka.
Situs amatir itu menampilkan peta yang menunjukkan daerah-daerah jajahan ISIS, dengan program yang memungkinkan penggunanya membangun sendiri jaringan sosial mereka.
Belum diketahui siapa pembuat atau telah berapa banyak penggunanya. Sebuah pesan pada situs, menyebutkan bahwa mereka telah menunda sementara pengoperasian situs.
Disebut bahwa penundaan dilakukan, demi melindungi informasi, data para anggota dan keselamatan mereka. Walau dikaitkan dengan kekhalifahan, tapi 5elafabook diklaim sebagai situs independen.
"5elafabook adalah situs independen dan tidak disponsori oleh ISIS. Kami menegaskan bahwa tujuan peluncuran situs, adalah untuk mengklarifikasi pada seluruh dunia, bahwa kami tidak hanya membawa senjata."
Situs intelijen AS yang khusus mengawasi aktivitas kelompok militan di internet, SITE, menyebut para pendukung ISIS mulai membahas apakah 5elafabook dapat dipercaya.
Mereka khawatir situs itu akan digunakan oleh para musuh-musuh ISIS, untuk mengumpulkan data-data intelijen, serta mendapatkan data tentang para anggota ISIS.
"Tidak ada situs yang aman bahkan jika itu dikelola langsung oleh ISIS, karena server dikelola oleh pemerintah yang dapat mengambil alamat IP pengunjung situs," kata seorang pengguna bernama Taqni Minbar.
Para militan ISIS sangat mengandalkan jaringan media sosial, untuk melakukan komunikasi dan koordinasi. Mereka juga menggunakan media sosial untuk propaganda dan perekrutan militan.
0 Comments