1. PROSES MUNCUL DAN
BERKEMBANGNYA KEHIDUPAN AWAL MANUSIA DAN MASYARAKAT INDONESIA .
Dengan bantuan ilmu geologi (ilmu yang
mempelajari kulit bumi ) perkembangan bumi dari awal terbentuknya sampai dengan
sekarang , terbagi menjadi beberapa jaman yaitu :
Jaman azoikum (tidak ada
kehidupan )
Jaman ini berlangsung sekitar 2500 juta
tahun , keadaan bumi masih belum stabil dan masih panas karena sedang dalam
proses pembentukan . oleh karena itu pada jaman ini tidak ada tanda-tanda
kehidupan.
Jaman paleozoikum (kehidupan tertua)
Jaman ini berlangsung sekitar 340 juta
tahun , keadaan bumi masih belum stabil dan masih terus berubah . akan tetapi
menjelang akhir dari jaman ini mulai ada tanda-tanda kehidupan yaitu dari hewan
bersel satu , hewan kecil yang tidak bertulang belakang , jenis ikan , amfhibi
, reptuil dan beberapa jenis tumbuhan ganggang .karena itulah maka jaman ini
dinamakan pula dengan jaman primer (jaman kehidupan pertama ).
Jaman mesozoikum (kehidupan pertengahan
)
Jaman ini di perkirakan berlangsung
sekitar 140 juta tahun, pada jaman ini kehidupan telah mengalami perkembangan
yang sangat pesat .pohon-pohon besar muncul ,amfhibi mengalami perkembangan ,
bahkan jenis reftil mencapai bentuk yang sangat besar sekali seperti dinasaurus
, tyrannosaurus , brontosaurus , atlantosaurus
Jaman neozoikum (kehidupan muda)
Jaman ini di perkirakan berlangsung
sekitar 60 juta tahun , jaman ini terbagi lagi menjadi jaman tersier (kehidupan
ke-3) dan quarter (kehidupan ke-4) . pada jaman ini keadaan bumi telah membaik
, perubahan cuaca tidak begitu besar dan kehidupan berkembang dengan pesat .
Jaman tersier
Pada jaman tersier , reftil raksasa mulai
lenyap , mamalia berkembang pesat , mahluk primate sejenis kera mulai ada
kemudian muncul jenis orang utan sekitar 10 juta tahun yang lalu muncul jenis
hewan primate yang lebih besar dari pada golira sehingga disebut giganthropus .
hewan ini menyebar dari afrika ke asia selatan
, tetapi kemudian punah . pada masa itu pulau Kalimantan masih bersatu dengan
benua asia , sebagai buktinya jenis babi purba (choeromous) dari jaman ini ditemukan
pula di asia daratan.
Jaman quarter
Berlangsung sekitar 600 ribu tahun , di
tandai dengan adanya tanda-tanda kehidupan manusia . jamna ini terbagi atas
jaman diluvium (pleistocen) dan jaman alluvium (holocen).
Jaman diluvium berlangsung sekitar
600 ribu tahun yang lalu , mulai muncul kehidupan manusia purba . jaman ini
dinamakan pula jaman glacial (jaman es) karena es di kutub utara mencair
sehingga menutupi sebagian wilayah eropa utara asia
utara dan amerika utara .
Pada masa ini sumatera , jawa, Kalimantan
masih menyatu dengan daratan asia , sedangkan Indonesia
timur dengan Australia
. mencairnya es dikutub telah mengakibatkan pulau-pulau di Indonesia di
pisahkan oleh lautan baik denga asia maupun Australia .bekas daratan asia yang
sekarang menjadi dasar laut di sebut paparan sunda , sedangkan bekas daratan
Australia yang terendam air laut di sebut paparan sahul , kedua paparan
tersebut di pisahkan oleh zone Wallace.
Pada masa ini hewan-hewan yang berbulu
tebal seperti mamouth (gajah besar berbulu tebal ) mampu bertahan hidup.
Sedangkan yang berbulu tipis migrasi ke wilayah tropis . perpindahan hewan dari
daratan asia ke Indonesia
terbagi atas dua jalur . pertama melalui Malaysia
ke Sumatra dan jawa , kedua melalui Taiwan
, philipina ke Kalimantan dan jawa .
Pada jaman ini terjadi pula perpindahan
manusia dari daratan asia keindonesia , yaitu
pitechanthropus erectus (ditemukan di trinil) yang sama dengan sinanthropus
pekinensis. Demikian juga dengan hasil kebudayaan pacitan yang banyak di
temukan di cina , Malaysia
, birma . homo wajakensis yang menjadi nenek moyang bangsa austroloid ikut pula
menyebar dari asia ke selatan sampai ke Australia
dan menurunkan penduduk asli Australia
yaitu bangsa aborigin
Jaman alluvium , pada masa ini
kepulauan Indonesia telah
terbentuk dan tidak lagi menyatu dengan asia maupun Australia . jenis manusia pertama
yang migrasi dari asia ke Indonesia
telah tidak ada dan digantikan oleh jenis manusia cerdas (homo sapiens).
KRONOLOGIS PERKEMBANGAN BIOLOGIS
MANUSIA PURBA INDONESIA
Kehidupan manusia pra sejarah dapat di
ketahui melalui berbagai fosil . berdasarkan penelitian manusia tersebut telah
memiliki kemampuan untuk mengembangkan kehidupan walaupun masih sangat
sederhana dan kemampuan berfikir terbatas . berikut ini beberapa penemuan fosil
manusia purba di Indonesia
MEGANTHROPUS PALEO JAVANICUS
Artinya manusia jawa tertua yang berbadan
besar , yang hidup di jawa sekitar 2-1 juta tahun silam . manusia ini mempunyai
cirri biologis berbadan besar , kening menonjol , tulang pipi tebal, rahang
besar dan kuat , makanan utamanya adalah tumbuhan dan buah-buahan , hidup
dengan cara food gathering (mengumpulkan makanan ) . Ralph von koenigswald
menemukan fosil dari rahang bawah manusia jenis ini di sangiran (lembah
bengawan solo )pada 1941.
PITECHANTHROPUS
Diartikan dengan manusia kera , fosilnya
paling banyak di temukan di Indonesia
. mereka hidup dengan cara food gathering dan berburu . pitechanthropus terbagi
kedalam beberapa jenis yaitu : pitechanthropus mojokertensis, robustus, dan
erectus.
Pitechanthropus mojokertensis fosilnya
ditemukan oleh von koenigswald pada tahun 1936, dalam bentuk tengkorak
anak-anak berusia 5 tahunan . di mojokerto (lembah bengawan solo ) .hidup
sekitar 2,5-2,25 juta tahun lalu .ciri – cirri biologisnya antara lain : muka
menonjol kedepan , kening tebal dan tulang pipi yang kuat
Pitechanthropus robustus , fosilnya
di temukan oleh wiedenreich dan koenigswald di trinil (ngawi jatim)
1939. cirri biologisnya hamper sama dengan pitechathropus mojokertensis , bahkan
koenigswald menganggapnya masih dari jenis yang sama .
Pitechanthropus erectus, (manusia
kera berjalan tegak ) , fosilnya ditemukan oleh Eugene dubois di trinil (ngawi
jatim) pada 1890 . mereka hidup sekitar 1 juta sampai 600 ribu tahun yang lalu
. cirri biologisnya bertubuh agak kecil , badan tegap , pengunyah yang kuat ,
volume otak 900 cc, kemampuan berfikir masih rendah, menurut pendapat teuku
jakob , manusia ini telah bisa bertutur.
HOMO
Jenis homo soloensis , fosilnya
ditemukan antara 1931 -1934 oleh von koenigswald , ter haar dan oppemoorth di
sepanjang lembah bengawan solo . homo soloensis diperkirakan hidup antara
900-200 ribu tahun lalu. Cirri biologis diantaranya bentuk tubuh tegak , kening
tidak menonjol . menurut koenigswald, jenis ini lebih tinggi tingkatannya dari
pitechanthropus erectus
Homo wajakensis, fosilnya ditemukan
oleh rietschoten dan dubois antara tahun 1888-1889 di desa wajak (tulung agung
) . cirri biologisnya : tinggi mencapai 130-210 cm , berat badan sekitar 30 –
150 kg , volume otak sampai dengan 1300cc . mereka hidup dengan makanan yang
telah di masak walaupun dalam bentuk yang sangat sederhana .